Cikal bakal Manchester United bermula pada 1878. Pada awalnya klub ini bernama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway F.C, sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Tim ini pada awalnya hanya bermain melawan departemen lain di perusahaan kereta api.
Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway lalu bergabung dengan Football Alliance dan berkompetisi pada musim 1892-93 di Divisi I (setara Premier League saat ini). Klub ini meringkas namanya menjadi Newton Heath FC. Setelah dua musim, mereka harus terdegradasi ke Divisi II.
Pada Januari 1902 Newton Heath nyaris bangkrut karena memiliki hutang yang cukup banyak. Saat itu kapten tim, Harry Stafford bertemu dengan empat pebisnis termasuk John Henry Davies. Davies akhirnya mau menanamkan modal pada tim dan menjadi pemimpin klub. Akhirnya, tepat pada 24 April 1902 Newton Heath berganti nama menjadi Manchester United. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
MU lalu promosi ke Divisi I setelah menjadi runner-up 1905-06. Pada 1907-08 MU untuk pertama kalinya menjadi juara Divisi I. Kesuksesan itu dilengkapi dengan gelar Charity Shield pada tahun yang sama.
Red Devils ? julukan MU ? baru bisa kembali menjadi juara pada 1910-11. Pada saat itu MU mulai menggunakan Stadion Old Trafford. Namun, sekretaris klub Ernest Mangnall memutuskan untuk hengkang ke Manchester City. Tanpa Mangnall, selama 41 tahun MU tak meraih 1 gelar pun, bahkan mereka harus naik-turun divisi.
Pada 1922, MU harus terdegradasi setelah 10 tahun bermain di Divisi I. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas Divisi I. MU bahkan harus terdegrasi ke Divisi II pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi II pada 1934.
Kedatangan Sir Matt Busby sebagai manajer tim pada 1945 mengubah peruntungan MU. Dia memberikan hal yang berbeda untuk MU. Busby menunjuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Ternyata kebijakan Busby berbuah manis. Setahap demi setahap MU berhasil disulap dari tim yang sering naik turun divisi menjadi tim papan atas yang selalu bersaing merebut gelar juara.
Busby sukses membawa MU merebut juara Divisi I pada 1951-52, gelar perdana sejak 1910-11. Kegemilangan MU berlanjut pada musim 1955-56. MU kembali menjadi juara liga dengan rata-rata pemain hanya berusia 22 tahun dan mencetak 103 gol. Musim selanjutnya, Red Devils kembali menjadi juara liga dan menembus final Piala FA sebelum dikalahkan Aston Villa. MU tercatat sebagai tim Inggris pertama yang berpartisipasi di Piala Champions. Dalam partisipasi pertamanya, MU sempat membantai juara Belgia, Anderlecht dengan skor 10-0 yang merupakan kemenangan terbesar sepanjang sejarah mereka.
Pada 6 Februari 1958, tragedi menghampiri MU. Usai kemenangan melawan tuan rumah Red Star Belgrade di perempatfinal Piala FA, pesawat British European Airways yang membawa para pemain MU hendak mendarat di Munich untuk mengisi bahan bakar. Naas, pesawat itu mengalami kecelakaan saat hendak mendarat. Peristiwa yang terkenal dengan tragedi Munich itu merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.
Beruntung, Matt Busby selamat dari kecelakaan itu. Dia lalu kembali membangun tim. Kerja keras Busby berbuah hasil dengan gelar Piala FA pada 1963. MU lalu melengkapi kejayaan dengan gelar Divisi I pada 1965-67. Masa emas Matt Busby di MU mencapai puncaknya pada musim 1967-68. MU berhasil menjadi juara Piala Champions dengan menaklukkan Benfica 4-1 di partai puncak. Mereka menjadi klub Inggris pertama yang merebut gelar bergengsi tersebut.
Matt Busby lalu mengundurkan diri pada tahun 1969. Pasca ditinggal Busby, MU sulit bersaing merebut gelar juara. Mereka bahkan harus
terdegradasi pada 1974. MU akhirnya kembali meraih gelar pada 1977, menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Liverpool di partai puncak. MU kembali menjuarai Piala FA pada 1983 dan 1985, namun masih kesulitan untuk menjadi yang terbaik di liga.
Kedatangan Sir Alex Ferguson pada 1986 membuat MU kembali menjadi klub yang disegani. Sempat tak meraih gelar selama 4 tahun, Ferguson akhirnya membawa MU menjuarai Piala FA pada 1990. Kemenangan itu menjadi awal bagi gelar-gelar MU selanjutnya di era Ferguson.
Ferguson membawa MU mendominasi Liga Inggris sejak era Premier League. Red Devils berhasil menjadi juara pada 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1996-97, 1998-99, 1999-2000, 2000-01, 2002?03, 2006-07, 2007-08, 2008-2009, 2010-2011 berkat tangan dingin manajer asal Skotlandia ini.
Musim 1998-99 bisa dibilang sebagai puncak kesuksesan Fergie di MU. Dia membawa MU menjadi satu-satunya tim Inggris yang merebut treble winners, yakni Piala FA, Liga Champions dan Premier League. Kini di usianya yang sudah menginjak 70 tahun, Fergie terus membawa MU menjadi tim papan atas yang selalu bersaing di Inggris dan Eropa.
Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway lalu bergabung dengan Football Alliance dan berkompetisi pada musim 1892-93 di Divisi I (setara Premier League saat ini). Klub ini meringkas namanya menjadi Newton Heath FC. Setelah dua musim, mereka harus terdegradasi ke Divisi II.
Pada Januari 1902 Newton Heath nyaris bangkrut karena memiliki hutang yang cukup banyak. Saat itu kapten tim, Harry Stafford bertemu dengan empat pebisnis termasuk John Henry Davies. Davies akhirnya mau menanamkan modal pada tim dan menjadi pemimpin klub. Akhirnya, tepat pada 24 April 1902 Newton Heath berganti nama menjadi Manchester United. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
MU lalu promosi ke Divisi I setelah menjadi runner-up 1905-06. Pada 1907-08 MU untuk pertama kalinya menjadi juara Divisi I. Kesuksesan itu dilengkapi dengan gelar Charity Shield pada tahun yang sama.
Red Devils ? julukan MU ? baru bisa kembali menjadi juara pada 1910-11. Pada saat itu MU mulai menggunakan Stadion Old Trafford. Namun, sekretaris klub Ernest Mangnall memutuskan untuk hengkang ke Manchester City. Tanpa Mangnall, selama 41 tahun MU tak meraih 1 gelar pun, bahkan mereka harus naik-turun divisi.
Pada 1922, MU harus terdegradasi setelah 10 tahun bermain di Divisi I. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas Divisi I. MU bahkan harus terdegrasi ke Divisi II pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi II pada 1934.
Kedatangan Sir Matt Busby sebagai manajer tim pada 1945 mengubah peruntungan MU. Dia memberikan hal yang berbeda untuk MU. Busby menunjuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Ternyata kebijakan Busby berbuah manis. Setahap demi setahap MU berhasil disulap dari tim yang sering naik turun divisi menjadi tim papan atas yang selalu bersaing merebut gelar juara.
Busby sukses membawa MU merebut juara Divisi I pada 1951-52, gelar perdana sejak 1910-11. Kegemilangan MU berlanjut pada musim 1955-56. MU kembali menjadi juara liga dengan rata-rata pemain hanya berusia 22 tahun dan mencetak 103 gol. Musim selanjutnya, Red Devils kembali menjadi juara liga dan menembus final Piala FA sebelum dikalahkan Aston Villa. MU tercatat sebagai tim Inggris pertama yang berpartisipasi di Piala Champions. Dalam partisipasi pertamanya, MU sempat membantai juara Belgia, Anderlecht dengan skor 10-0 yang merupakan kemenangan terbesar sepanjang sejarah mereka.
Pada 6 Februari 1958, tragedi menghampiri MU. Usai kemenangan melawan tuan rumah Red Star Belgrade di perempatfinal Piala FA, pesawat British European Airways yang membawa para pemain MU hendak mendarat di Munich untuk mengisi bahan bakar. Naas, pesawat itu mengalami kecelakaan saat hendak mendarat. Peristiwa yang terkenal dengan tragedi Munich itu merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.
Beruntung, Matt Busby selamat dari kecelakaan itu. Dia lalu kembali membangun tim. Kerja keras Busby berbuah hasil dengan gelar Piala FA pada 1963. MU lalu melengkapi kejayaan dengan gelar Divisi I pada 1965-67. Masa emas Matt Busby di MU mencapai puncaknya pada musim 1967-68. MU berhasil menjadi juara Piala Champions dengan menaklukkan Benfica 4-1 di partai puncak. Mereka menjadi klub Inggris pertama yang merebut gelar bergengsi tersebut.
Matt Busby lalu mengundurkan diri pada tahun 1969. Pasca ditinggal Busby, MU sulit bersaing merebut gelar juara. Mereka bahkan harus
terdegradasi pada 1974. MU akhirnya kembali meraih gelar pada 1977, menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Liverpool di partai puncak. MU kembali menjuarai Piala FA pada 1983 dan 1985, namun masih kesulitan untuk menjadi yang terbaik di liga.
Kedatangan Sir Alex Ferguson pada 1986 membuat MU kembali menjadi klub yang disegani. Sempat tak meraih gelar selama 4 tahun, Ferguson akhirnya membawa MU menjuarai Piala FA pada 1990. Kemenangan itu menjadi awal bagi gelar-gelar MU selanjutnya di era Ferguson.
Ferguson membawa MU mendominasi Liga Inggris sejak era Premier League. Red Devils berhasil menjadi juara pada 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1996-97, 1998-99, 1999-2000, 2000-01, 2002?03, 2006-07, 2007-08, 2008-2009, 2010-2011 berkat tangan dingin manajer asal Skotlandia ini.
Musim 1998-99 bisa dibilang sebagai puncak kesuksesan Fergie di MU. Dia membawa MU menjadi satu-satunya tim Inggris yang merebut treble winners, yakni Piala FA, Liga Champions dan Premier League. Kini di usianya yang sudah menginjak 70 tahun, Fergie terus membawa MU menjadi tim papan atas yang selalu bersaing di Inggris dan Eropa.
Sumber : http://bola.viva.co.id/team/history/23-manchester-united
Tidak ada komentar:
Posting Komentar